Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Konselor Di SMP Sungai Kehidupan Menurut Roma 12:7-8

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas peran PAK dalam menangani peserta didik yang bermasalah di SMP Sungai Kehidupan, Guru serta pemimpin berperan sebagai konselor bagi anak-anak yang tinggal disebuah Asrama/Living Water Village, khususnya peserta didik SMP. Guru Pendidikan Agama Kristen tidak hanya sekedar datang ke sekolah dan memberikan penjelasan tentang materi kepada peserta didiknya, tetapi juga sebagai pemimpin sekaligus menjadi orang tua bagi murid khususnya peserta didik SMP Sungai Kehidupan. Karena Guru memiliki peran ganda, disisi lain sebagai guru disekolah disisi lain juga sebagai orang tua untuk anak-anak, karena tinggal berasrama/disebuah lingkungan kecil LWV. Disebut sebagai memiliki peran ganda, menjadi Guru sekaligus orang tua bagi anak-anak yang tinggal di Asrama yang didirikan oleh salah satu Missionari dari
Belanda . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Lokasi penelitianan di SMP Sungai Kehidupan, narasumber penelitian adalah Guru SMP Sungai Kehidupan serta
siswa/i SMP Sungai Kehidupan, jumlah narasumber adalah 8 orang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi dan wawancara sedangkan teknik analisis data menggunakan langkah-langkah reduksi data dan penyajian data. Hasil dari peneliti menunjukkan bahwa ada beberapa masalah yang dialami oleh siswa SMP Sungai Kehidupan, sehingga membutuhkan peran Guru PAK itu sendiri yang berperan sebagai konselor untuk
menangani anak-anak yang memiliki persoalan/hambatan yang mengakibatkan mereka sulit dalam mengikuti proses pembelajaran, hubungan dengan Tuhan serta dalam pergaulan seharihari.